Rabu, 29 Juni 2011

Ideku, Rancangan Penelitian AIDS


Deskripsi: Karbon aktif telah dikenal sejak dulu, mempunyai kemampuan menyerap senyawa yang tidak dikehendaki. Pada air yang berbau bila dicampur dengan karbon aktif, maka bau yang menyengat akan terserap. Juga pada penyakit diare biasanya diberikan obat yang didalamnya mengandung karbon aktif.

Dari deskripsi diatas, dilakukan penyusunan rancangan penelitian AIDS. Dimana permasalahan yang didapat “sejauh mana kemampuan karbon aktif dalam menyerap virus HIV dalam darah.”

Skema penelitian, dimulai dari peneliti mengusulkan proposal “Pengaruh pemberian karbon aktif pada penderita HIV” kepada team dokter. Jika disetujui maka dilakukan tindakan medis pada penderita HIV oleh paramedis.

Ini hanya obsesi atau cita-cita saya dalam melakukan penelitian AIDS


Oleh: Muchsin Faisol Effendie

Rabu, 15 Juni 2011

Populasi Penderita AIDS di Indonesia


Pertama kali penyakit ini ditemukan masyarakat di Indonesia yakin tidak akan terjangkiti penyakit tersebut. Karena penyakit ini menyerang warga barat yang jauh letaknya dari Indonesia dan berbeda budayanya. Tetapi sekarang pandangan tersebut berubah menjadi tanggung jawab bersama dalam mencegahnya.

Tahun

AIDS

Tahun

AIDS

Tahun

AIDS

1987

1988

1989

1990

1991

1992

1993

1994

5

2

5

5

15

13

24

20

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

23

42

44

60

94

255

219

345

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

316

1195

2639

2873

2947

4969

3863

4158

Jumlah kasus AIDS pertama kali masih terbilang sedikit, yaitu 5 kasus pada tahun 1987 dan sekarang jumlah kasusnya mencapai ribuan tiap tahunnya. Untuk tahun 2011 jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sampai dengan 30 Maret 2011 adalah 351 kasus. Secara kumulatif kasus AIDS dari 1 April 1987 sampai dengan 31 Maret 2011 adalah 24.482 kasus dan jumlah kematian yang diakibatkan sebanyak 4.603 orang.

Selasa, 14 Juni 2011

Lomba Penelitian HIV dan AIDS 2011

Undangan Pengajuan Konsep Usulan Penelitian HIV dan AIDS

Kepada Yth: Ibu/Bapak Peneliti HIV dan AIDS di tempat,

Dalam rangka mengembangkan penelitian operasional [operational research] dalam bidang HIV dan AIDS di Indonesia, maka KPAN (Komisi Penanggulangan AIDS Nasional) bekerja sama dengan HCPI (HIV Cooperation Program for Indonesia) mengundang organisasi dan kelompok penelitian di perguruan tinggi, sektor terkait, dan lembaga swadaya masyarakat untuk mengajukan konsep usulan penelitian yang relevan dengan kebijakan dan program penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia. Persyaratan serta detil pengajuan konsep usulan penelitian kami lampirkan disini.

Konsep usulan penelitian paling lambat diterima KPAN pada tanggal 15 Maret 2011, dikirimkankepada:

1. Sdri. Irawati Atmosukarto, alamat email irawati@aidsindonesia.or.id (Phone:021-390 1758, HP 0815124),

2. Tembusan ke HCPI, dengan Sdri. Ratna Soehoed. Alamat email rsoehoed@hcpi.or.id (Phone: 021-3983 2476,HP 0811-811-7272)

Pengumuman terakhir hasil seleksi konsep usulan akan dilakukan pada 12 April 2011.

Kami mohon agar Bapak/Ibu/Saudara berkenan menyebarluaskan undangan pengajuan konsep penelitian ini di dalam jajarannya yang bekerja maupun yang tertarik melakukan penelitian di bidang HIV dan AIDS.

Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 3 Februari 2011

Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

Sekretaris,

Dr. Nafsiah Mboi, SpA,MPH

Sumber: Komisi Penanggulangan AIDS



Senin, 13 Juni 2011

Virus HIV


HIV (human immunodeficiency virus) adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia - terutama Sel T CD4+ dan makrofaga, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh "tuan rumah" - dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS.

Dari hasil penelitian, semua penderita HIV/AIDS yang telah masuk ke dalam fasa seropositif, menunjukkan gejala hipotiroid.

Perkenalan

Istilah HIV telah digunakan sejak 1986 (Coffin et al., 1986) sebagai nama untuk retrovirus yang diusulkan pertama kali sebagai penyebab AIDS oleh Luc Montagnier dari Perancis, yang awalnya menamakannya LAV (lymphadenopathy-associated virus) (Barre-Sinoussi et al., 1983) dan oleh Robert Gallo dari Amerika Serikat, yang awalnya menamakannya HTLV-III (human T lymphotropic virus type III) (Popovic et al., 1984).

HIV adalah anggota dari genus lentivirus, bagian dari keluarga retroviridae yang ditandai dengan periode latensi yang panjang dan sebuah sampul lipid dari sel-host awal yang mengelilingi sebuah pusat protein/RNA. Dua spesies HIV menginfeksi manusia: HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 adalah yang lebih "virulent" dan lebih mudah menular, dan merupakan sumber dari kebanyakan infeksi HIV di seluruh dunia; HIV-2 kebanyakan masih terkurung di Afrika barat (Reeves and Doms, 2002). Kedua spesies berawal di Afrika barat dan tengah, melompat dari primata ke manusia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai zoonosis.

HIV-1 telah berevolusi dari sebuah simian immunodeficiency virus (SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies simpanse, Pan troglodyte troglodyte. HIV-2 merupakan spesies dari sebuah strain SIV yang berbeda, ditemukan dalam sooty mangabeys, monyet dunia lama Guinea-Bissau (Reeves and Doms, 2002).

Tiga grup dari HIV-1 telah diidentifikasi berdasarkan ekspresi genom viral yang disebut env, yaitu: M, N dan O. Grup env M merupakan genom yang paling banyak ditemukan dengan 8 perbedaan subtipe yang dipengaruhi faktor geografis, antara lain: B (di Amerika dan Eropa), A dan D (di Afrika), C (di Afrika dan Asia).

Infeksi susulan oleh subtipe yang berbeda, menimbulkan bentuk rekombinan sirkulasi[2] (bahasa Inggris: circulating recombinant form, CRF).

Bentuk rekombinan yang pertama kali ditemukan adalah rekombinan AG dari Afrika tengah dan barat, kemudian rekombinan AGI dari Yunani dan Siprus, rekombinan AB dari Rusia dan AE dari Asia tenggara. Meskipun demikian, prekursor CRF AE berupa tipe E masih belum ditemukan.

47% infeksi yang terjadi di seluruh belahan dunia merupakan subtipe C, 27% berupa CRF02_AG, 12,3% berupa subtipe B, 4% adalah subtipe D dan 4% merupakan CRF AE, sisa 5,7% terdiri dari subtipe dan CRF lain. Riset HIV terakhir 95% terfokus pada subtipe B, sedangkn beberapa laboratorium menggunakan subtipe C.

Penularan

HIV menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral, atau melalui anus, transfusi darah, penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan, dan antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui. UNAIDS transmission. Penggunaan pelindung fisik seperti kondom latex dianjurkan untuk mengurangi penularan HIV melalui seks. Belakangan ini, diusulkan bahwa penyunatan dapat mengurangi risiko penyebaran virus HIV, tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih terlalu awal untuk merekomendasikan penyunatan lelaki dalam rangka mencegah HIV.

Pada akhir tahun 2004 diperkirakan antara 36 hingga 44 juta orang yang hidup dengan HIV, 25 juta di antaranya adalah penduduk sub-Sahara Afrika. Perkiraan jumlah orang yang terinfeksi HIV di seluruh dunia pada tahun 2004 adalah antara 4,3 juta hingga 6,4 juta orang. (AIDS epidemic update December 2004).

Wabah ini tidak merata di wilayah-wilayan tertentu karena ada negara-negara yang lebih menderita daripada yang lainnya. Bahkan pada tingkatan negara pun ada perbedaan tingkatan infeksinya pada daerah-daerah yang berlainan. Jumlah orang yang hidup dengan HIV terus meningkat di semua bagian dunia, meskipun telah dilakukan berbagai langkah pencegahan yang ketat.

Sub-Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena HIV di antara kaum perempuan hamil pada usia 15-24 tahun di sejumlah negara di sana. Ini diduga disebabkan oleh banyaknya penyakit kelamin, praktek menoreh tubuh, transfusi darah, dan buruknya tingkat kesehatan dan gizi di sana (Bentwich et al., 1995). Pada tahun 2000, WHO memperkirakan bahwa 25% unit darah yang ditransfusikan di Afrika tidak dites untuk HIV, dan bahwa 10% infeksi HIV di benua itu terjadi lewat darah.

Di Asia, wabah HIV terutama disebabkan oleh para pengguna obat bius lewat jarum suntik, hubungan seks baik antarpria maupun dengan pekerja seks komersial, dan pelanggannya, serta pasangan seks mereka. Pencegahannya masih kurang memadai.

Struktur

HIV berbeda dalam struktur dengan retrovirus yang dijelaskan sebelumnya. Besarnya sekitar 120 nm dalam diameter (seper 120 milyar meter, kira-kira 60 kali lebih kecil dari sel darah merah) dan kasarnya "spherical"

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/HIV